Notification

×
Copyright © Best Viral Premium Blogger Templates

Iklan Mobile (atas) Indonesia News

Iklan

Iklan Dekstop (tengah)

Iklan

DIMENSI DAN CIRI-CIRI ANAK SEHAT

08 April 2022, 03.55 WIB


 KATA PENGANTAR



Dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, besar rasa syukur penulis kehadirat Allah Swt. Karena berkat rahmat, inayah dan juga taufiq serta hidayahnya yang diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat untuk menyelesaikan sebuah makalah berjudul “Dimensi dan Ciri-Ciri Anak Sehat.”

Makalah ini penulis susun, agar dapat berguna ketika dimanfaatkan oleh segenap para pembaca, terutama yang belum begitu mengetahui juga memahami tentang salah satu pembahasan nantinya. Demikianlah kiranya yang dapat penulis persembahkan dan tidaklah lain sebagai harapan dari penulis semoga makalah ini benar-benar untuk bisa bermanfaat bagi para pembaca yang budiman yang sedang giat-giatnya mengkulang kaji tentang masalah yang ada dalam pembahasan nantinya.

Dan akhirnya tegur sapa dari para pembaca yang bersifat hal membangun sangat penulis tunggu-tunggu, demi perbaikan dan kesempurnaan isi makalah ini. Karenanya penulis sebagai manusia biasa yang pastinya tidak luput dari rasa lupa dan jauh dari kata kesempurnaan.



Banda Aceh, 8 April 2021






DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii


PENDAHULUAN 1

Latar Belakang Masalah 1

Rumusan Masalah 2

Tujuan Penulisan 2


LANDASAN TEORITIS 3

Defenisi Kesehatan Anak 3

Anak Sehat dan Dimensinya 5

Ciri-Ciri Anak Sehat 6

Permasalahan Gangguan Kesehatan Anak 7


PENUTUP 11

Kesimpulan 11

Saran 12


DAFTAR PUSTAKA 13

BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang Masalah

Kesehatan jiwa menurut Undang-Undang No. 3 Tahun 1966, adalah suatu posisi kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan juga emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu selaras dengan keadasan orang lain. Dan menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 28 yang menyatakan bahwa yang dimaksud pendidikan pada anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan pendidikan lebih lanjut.

Kesehatan Anak Usia Dini yang mengenai berbagai penyakit anak yang sangat banyak berkembang akhir-akhir ini. Secara umum dengan adanya teknologi medis yang modern, bersesuaian dapat mencegah isi virus secara umum yang membuat persentase penyakit pada anak usia dini kian menurun secara signifikan. Namun, melalui gaya pada hidup sehari-hari di ruang kelas, pusat penitipan anak, dan lain sebagainya, anak-anak akan lebih rentan terhadap penyakit.

Anak merupakan makhluk sosial sama halnya dengan orang dewasa. Anak juga membutuhkan orang lain untuk bisa membantu dalam mengembangkan kemampuannya karena pada dasarnya anak lahir dengan segala kelemahan, sehingga tanpa orang lain anak tidak mungkin dapat mencapai taraf kemanusiaan yang normal, sehat berarti ada terbebas dari segala penyakit. Definisi sehat menurut UU No. 9 Tahun 1960 tentang isi pokok-pokok kesehatan, sehat adalah sehat badan, rohani (mental), dan sosial, bukanlah hanya sebatas dari penyakit-penyakit, cacat, dan kelemahan. Kesehatan rohani atau jiwa adalah kondisi yang memungkinkan perkembagan fisik, intelektual, dan emosional yang optimal dari seseorang. Sedangkan kesehatan jasmani yaitu kondisi yang terkadang itu memungkinkan pertumbuhan serta perkembangan badan.

Permasalahan Kesehatan adalah permasalahan yang sangat berpengaruh besar terhadap aspek perkembangan lainnya, ketika kesehatan anak bermasalah maka didalam perkembangan anak akan tehambat. Perkembangan aspek fisik terkait dengan keutuhan dan hal kemampuan fungsi panca indera anak, kemampuan melakukan gerakan-gerakan sesuai perkembangan usianya serta kemampuan mengontrol masalah. Kekurangan gizi adalah gangguan kesehatan akibat kekurangan atau ketidak seimbangan zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan, aktifitas berfikir dan semua yang berhubungan dengan kehidupan yang mampu menghambat perkembangan anak. Anak yang kekurangan gizi sangat berpengaruh terhadap suatu pertumbuhan dan perkembagannya, produksi tenaga, pertahanan tubuh, struktur dan fungsi otak dan perilaku.


Rumusan Masalah

Berdasarkan keterangan dan juga penjelasan dari latar belakang masalah yang di atas maka pembahasan ini akan difokuskan pada hal-hal sebagai berikut :

Apa defenisi kesehatan anak ?

Bagaimanakah yang dikatakan anak sehat dan dimensinya ?

Apa saja ciri-ciri anak sehat ?

Apa hal yang menjadi permasalahan gangguan kesehatan anak ?


Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan ini ialah selain untuk bisa memenuhi tugas-tugas didalam perkuliahan juga diharapkan sebagai hal-hal berikut :

Untuk memahami defenisi kesehatan anak

Untuk memahami anak sehat dan dimensinya

Untuk memahami ciri-ciri anak sehat

Untuk memahami permasalahan gangguan kesehatan anak.




BAB II

LANDASAN TEORITIS


Defenisi Kesehatan Anak

Pengertian kesehatan menurut undang-undang adalah hal keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Sedangkan menurut WHO tahun 1948 menyebutkan bahwa pengertian kesehatan adalah sebagai suatu keadaan fisik, mental, dan sosial  kesejahteraan dan bukan hanya ktiadaan penyakit atau kelemahan. Defenisi yang lebih sederhana diajukan oleh Larry Green dan para koleganya yang menulis bahwa pendidikan kesehatan adalah kombinasi pengalaman belajar yang dirancang untuk mempermudah adaptasi sukarela terhadap perilaku yang kondusif bagi kesehatan.

Kesehatan jiwa menurut Undang-Undang No. 3 Tahun 1966, adalah suatu hal kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan juga emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu selaras dengan keadasan orang lain. Dan menurut  UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 28 yang menyatakan bahwa yang dimaksud pendidikan pada anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan pendidikan lebih lanjut.

Dari pengertian diatas dapat mengambil inti sari bahwa dalam suatu membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak yaitu sebagai tugas seorang pendidik AUD, dalam arti lain didalam membantu pertumbuhan dan perkemba ngan anak juga berhubungan dengan pendidik mampu memelihara kesehatan anak usia dini. Maka perlu mengerti akan pengertian dalam memelihara kesehatan anak usia dini itu sendiri dibawah ini penjabaran pengertian memelihara kesehatan anak usia dini. Dalam pengertian kesehatan menurut undang-undang adalah:

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan juga sosial yang bisa memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan ini meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat.

Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri di dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan atau keterampilan melalui pendidikan.

Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan.

Kesehatan Anak Usia Dini yang mengenai berbagai penyakit anak yang sangat banyak berkembang akhir-akhir ini. Secara umum dengan adanya teknologi medis yang modern, bersesuaian dapat mencegah isi virus secara umum yang membuat persentase penyakit pada anak usia dini kian menurun secara signifikan. Namun, melalui gaya pada hidup sehari-hari di ruang kelas, pusat penitipan anak, dan lain sebagainya, anak-anak akan lebih rentan terhadap penyakit.

Beberapa penyakit yang paling umum anak usia dini adalah hal Hepatoblastoma (kanker hati) dan Sindrom Eisenmenger (hipertensi jantung. Pada anak-anak, penyakit yang sering menjadi serius atau parah didalam waktu yang sangat cepat, suatu penyakit yang memerlukan beberapa hari atau isi beberapa minggu untuk membuat orang dewasa menderita parah, mungkin dapat membunuh anak-anak hanya dalam beberapa jam saja. Jadi, sangat penting untuk memperhatikan tanda-tanda awal penyakit dan untuk segera menangani anak-anak jika diketahui gejala awal sakit. Beberapa penyakit yang paling umum di anak usia dini adalah Hepatoblastoma (kanker hati) dan Sindrom Eisenmenger (hipertensi jantung).

Hepatoblastoma

Penyakit-penyakit ini kurang umum, tetapi jika didiagnosis, dapat berakibat hal fatal. Penyakit ini terjadi hampir di sebagian besar bayi sampai balita, dan dapat muncul ketika pada bayi itu baru lahir (paling umum). Umumnya mempengaruhi bayi hingga 3 tahun dan terjadi di hati, fungsi utama hati adalah untuk mampu menyaring dan menyimpan darah, dan sel-sel kanker biasanya muncul di dekat lobus hati. Umumnya, dalam banyak kasus, lobus kiri terpengaruh, karena hati lipatan empedu yang membawa limbah dari isi hati, penyakit ini bisa berakibat fatal. Hal ini yang dapat saat menyebabkan hepatoblastoma termasuk Beckwith Wiedemann-sindrom, hemihypertrophy, dan poliposis adenomatosa.

Sindrom Eisenmenger

Terjadi pada bayi dengan gangguan jantung struktural, dalam hal mempengaruhi aliran darah dari jantung ke paru-paru. Nyeri dada berat dan sesak nafas dapat terjadi pada bayi, dan yang didukung oleh mesin oksigen, dan darah dikeluarkan untuk dapat mengurangi sel darah merah dan menggantinya melalui penggantian volume. Scan MRI kucing, CBC, dan juga ultrasound pada jantung adalah cara untuk ini mendiagnosa penyakit. Jumlah pasien mengalami suatu penurunan terhadap gejala-gejala sebelumnya karena dokter telah mampu mendeteksi dan mengobati cacat semakin cepat pembedahan merupakan prosedur isolasi untuk dapat pengobatan pada sang pasien dengan sindrom Eisenmenger.

Umumnya, penyakit ini dapat diobati jika terdeteksi dini. Dengan pengobatan modern, pemeriksaan pasien reoccurring diikuti oleh obat spesifik dan suatu rencana perawatan dapat menyebabkan anak menuju gaya hidup normal. Terapi berkelanjutan terhadap rencana pengobatan yang khusus itu telah diperdebatkan di salah satu dari tiga penyakit, bedah adalah istilah utama rencana perawatan panjang di kedua kasus dan ini telah menjadi paling efektif.


Anak Sehat dan Dimensinya

Anak merupakan makhluk sosial sama halnya dengan orang dewasa. Anak juga membutuhkan orang lain untuk bisa membantu dalam mengembangkan kemampuannya karena pada dasarnya anak lahir dengan segala kelemahan, sehingga tanpa orang lain anak tidak mungkin dapat mencapai taraf kemanusiaan yang normal, sehat berarti ada terbebas dari segala penyakit. Definisi sehat menurut UU No. 9 Tahun 1960 tentang isi pokok-pokok kesehatan, sehat adalah sehat badan, rohani (mental), dan sosial, bukanlah hanya sebatas dari penyakit-penyakit, cacat, dan kelemahan. Kesehatan rohani atau jiwa adalah kondisi yang memungkinkan perkembagan fisik, intelektual, dan emosional yang optimal dari seseorang. Sedangkan kesehatan jasmani yaitu kondisi yang terkadang itu memungkinkan pertumbuhan serta perkembangan badan.

Sehat itu bisa diartikan sebagai sehat jiwa dan raga. UU No.23 Tahun 1992 Bab 1 Pasal 1 menyebutkan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Setiap anak berhak untuk bisa mendapatkan kesehatan untuk proses perkembangan dan pertumbuhannya. Karna dengan kesehatan anak bisa melakukan apa-apa yang dia mau, beraktivitas dengan lancar dan baik, berfikir secara rasional, dan dapat berkonsentrasi dalam belajarnya. Untuk itulah, kesehatan sangatlah penting bagi anak usia dini bahkan mempengaruhi kecerdasan otak anak, dan akan tetapi bukan hanya di setiap anak saja, orang dewasa memerlukan kesehatan yang baik untuk bisa mendidik dan memberikan contoh yang baik mengenai pentingnya kesehatan dan menjaga kebersihan anak-anak.

Keadaan atau kondisi anak yang normal baik badan serta bagian-bagiannya yang terbebas dari penyakit sehingga mampu melakukan suatu kegiatan tanpa hambatan fisik maupun psikis (mental, emosional, sosial, ekonomi, dan spiritual). Bila batasan dalam kesehatan yang terdahulu UU No. 9 Tahun 1960 itu hanya mencakup 3 dimensi atau aspek, yakni: fisik, mental, dan sosial. Maka dalam pengertian anak sehat yang menurut Undang-Undang No. 23 Tahun 1992, disitu terdapat 4 kategori dimensi anak sehat yaitu sehat fisik, mental, social, dan ekonomi. Secara umum, anak sehat mencakup beberapa  katagori yaitu sebagai berikut:

Fisik (badan) yaitu tubuh atau raga yang sehat dan terbebas dari penyakit.

Mental (jiwa) maksudnya adalah seseorang yang memiliki motivasi, perasaan, dan pemikiran yang kuat dalam menjalani kehidupan dengan dapat mengontrol dirinya agar tetap stabil.

Sosial maksudnya adalah seseorang yang selalu mampu menyesuaikan diri pada setiap lingkungan sosial di sekitarnya.

Ekonomi maksudnya adalah produktivitas seseorang dalam hidupnya.

Spiritual maksudnya adalah kehidupan kerohanian, dimana seorang anak dapat mendekatkan diri kepada Tuhan melalui suatu ajaran agama yang dianut masing-masing sehingga akan tercipta moral yang baik bagi anak tersebut.

Emosional yaitu  kemampuan untuk mengenal emosi seperti takut, kenikmatan, kedukaan, dan kemarahan, dan untuk bisa mengekspresikan emosi secara cepat. 

Hal ini berarti bahwa kesehatan anak itu tidak hanya diukur dari aspek fisik, mental, dan sosial saja, akan tetapi diukur juga dari aspek ekonomi atau produktivitas dalam arti mempunyai pekerjaan atau menghasilkan sesuatu secara ekonomi.


Ciri-Ciri Anak Sehat

Anak sehat itu biasanya super aktif dalam tingkah lakunya maupun cara dalam berkomunikasi, dia lebih suka bergerak dari pada diam, dan biasanya suka jahil terhadap teman-temannya, jahil tersebut merupakan proses perkembangan anak yang mempunyai rasa ingin tahunya sangat tinggi. Disini ada beberapa ciri-ciri anak yang sehat, menurut Departemen Kesehatan RI (1993), di antaranya yaitu:

Tumbuh dengan baik, mampu dilihat dari naiknya berat badan dan tinggi badan secara teratur dan proporsional

Tingkat perkembangannya sesuai dengan tingkat umurnya

Gesit, aktif, dan gembira

Mata bersih dan bersinar

Nafsu makan baik

Bibir dan lidah tampak segar

Pernafasan tidak berbau

Kulit dan rambut tampak bersih dan tidak kering atau kusam

Mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan.

Secara sederhana, anak akan bisa dikatakan sehat jika ada dilihat dari segi fisik, psikis dan sosialisasi adalah:

Dilihat dari segi fisik ditandai dengan sehatnya badan dan pertumbuhan jasmani yang normal.

Dari segi psikis, anak sehat itu jiwanya berkembang secara wajar, pikiran yang bertambah cerdas, perasaan bertambah peka, kemauan bersosialisasi baik.

Dari segi sosialisasi, anak tampak aktif dan gesit, ceria serta mudah di dalam hal menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Jika ciri-ciri tersebut dimiliki oleh seorang anak, maka anak tersebut dapat usaha dikatakan memiliki pertumbhan dan perkembangan yang wajar atau normal. Pengertian normal dalam pertumbuhan tidak identik dengan normal di dalam pengertian kedokteran sebagai contoh, anak yang memiliki pertumbuhan yaitu tinggi badan di luar kelompok normal, karena memang tubuhnya pendek. Namun dari sisi kedokteran dapat dikatakan anak tersebut dalam pertumbuhan yang normal, karena anak tersebut berasal dari suatu keluarga yang memiliki turunan keluarga yang pendek.


Permasalahan Gangguan Kesehatan Anak

Permasalahan pada anak usia dini adalah sesuatu hal yang akan mengganggu hal kehidupan anak, yang timbul karena ketidaksesuaian pada isi perkembangannya. Secara garis besar, masalah yang dihadapi anak dapat digolongkan menjadi dua, yaitu masalah internal dan ini masalah eksternal, masalah internal terdiri dari masalah fisik (kesehatan) dan psikis merupakan masalah yang timbul dari dalam diri anak, sedangkan isi masalah eksternal adalah masalah yang terdiri dari masalah sosial.

Permasalahan Kesehatan adalah permasalahan yang sangat berpengaruh besar terhadap aspek perkembangan lainnya, ketika kesehatan anak bermasalah maka didalam perkembangan anak akan tehambat. Perkembangan aspek fisik terkait dengan keutuhan dan hal kemampuan fungsi panca indera anak, kemampuan melakukan gerakan-gerakan sesuai perkembangan usianya serta kemampuan ini mengontrol masalah. Lebih lanjut permasalahan-permasalahan fisik tersebut adalah sebagai berikut:

Masalah Penglihatan

Merupakan keterampilan untuk mampu melihat prsamaan dan perbedaan bentuk benda. Warna sebagai dasar untuk mpengembangan kognitif, masalah dalam hal penglihatan yang bisa terjadi pada anak usia dini adalah sulitnya mengelompok kan benda berdasarkan warna, bentukan dan ukurannya. Selain itu, mereka juga sulit mengamati benda secara jelas, permasalahan yang ditimbulkan dari suatu gangguan penglihatan juga bisa menyebabkan gangguan ingatan, dan gangguan ungatan tersebut antara lain:

Tidak mampu menyebutkan benda tanpa ada bendanya.

Tidak mampu menguraikan benda dari beberapa aspek bentuk, warna, fungsi

Tidak mampu mencari bagian yang gilang dari suatu bentuk.

Tidak mampu mengurutkakn kembali satu seri gambar yang diacak.

Tidak mampu melihat apa yang ditulis pleh guru dipapan tulis.

Masalah Pendengaran

Merupakan keterampilan untuk mampu mendengar perbedaan dan isi persamaan suara. Gangguan suara pada anak usia dini bukan berarti para anak-anak dalam mengalami tuli tetapi, anak tidak mampu dalam menyebutkan suara yang ada di sekelilingnya, seperti suara di alam, bisikkan arah suara dan lain-lain. Dan anak menjadi tidak peka terhadap suatu suara yang ada disekitarnya, kemudian tidak mampu menirukan hal berbagai suara tertentu, tidak mampu menyanyikan lagu sederhana, tidak mampu menceritakan akan kembali akan sebuah kejadian, tidak mampu mengulangi kembali urutan cerita.

Indra Penciuman

Anak usia dini sering menderita sinus dan mimisan yang menyebabkan ketidak pekaan terhadap penciuman mereka ini disebabkan oleh daya tahan tubuh anak yang sangat lemah.

Cacat Tubuh

Cacat tubuh yang dialami anak usia dini merupakan faktor bawaan yang sudah dialami sejak lahir. Cacat tubuh yang terjadi antara lain, tidak memiliki jari yang sempurna, tuli, anggota tubuh yang tidak sempurna, namun ada juga anak yang terlahir dalam keadaan normal akan tetapi ketika berusia delapan bulan ketika ia mengalami panas yang sangat tinggi dan sejak itu anak tersebut mengalami kecacatan selamanya. Dalam hal ini, orang tua sebaiknya ia menerima anak apa adanya, mensyukuri apa yang diberikan Tuhan, menghargai anak akan tetapi pada kenyataannya banyak orang tua yang malu dan tidak mau mengakui anak.

Kegemukan (Obesitas)

Anak yang mengalami hal obesitas menjadi sangat terbatas ruang gerak yang ia miliki, karena ia harus menopang berat beban pada tubuhnya, biasanya hal ini di sebabkan karena gizi yang berlebihan. Dalam hal ini, sebaiknya orangtua dalam memperhatikanisi asupan makanan dengan kadar yang sesuai dan tidak dengan berlebihan dan sering mengajaknya berolahraga.

Gangguan Gerak Peniruan

Anak yang mengalami gangguan di gerak peniruan adalah anak yang tidak bisa menirukan gerakan-gerakkan yang dicontohkan oleh gurunya, ia akan merasa cemas ketika gurunya memerintahkan untuk menirukan gerakkannya. Anggota tubuh anak akan kaku saat melakukan gerakkan sederhana. Permasalahan yang sering terjadi pada anak usia dini adalah anak masih kesulitan dalam menggerak kan bagian tubuh tertentu.

Ngompol (Enuresis) BAB Sembarangan Tempat (Encoresis)

Ngompol dianggap gangguan jika anak sudah berusia lebih dari 3 tahun, dan ini biasanya terjadi di malam hari (Nocturnal), tetapi tidak menutup kemungkinan terjadai pada siang hari. Dan faktor penyebab ngompol dan buang air besar di sembarang tempat adalah penggunan diapers, ketika anak dibiasakan menguna kan diapers dan ini tidak di biasakan toilet trainee maka anak akan merasa aman untuk melakukan buang air dimanapun berada, namun ketika usia anak dapat bertambah dan juga mencoba untuk melepaskan pampers.

Pengundang Penyakit

Gangguan kesehatan yang dimaksud disini adalah penyakit yang sering terjadi misalnya, batuk, pilek, demam, diare, radang, cacar, campak dan hal lain-lain. Penyakit-penyakit tersebut disebabkan oleh kuman dan bekteri yang dipengaruhi dari makanan dan kebersihan lingkungan sekitar.

Kekurangan Gizi

Kekurangn gizi adalah gangguan kesehatan akibat kekurangan ataupun ketidak seimbangan zat gizi yang diperlukan untuk isi pertumbuhan, aktifitas berfikir dan semua yang dalam berhubungan dengan kehidupan yang dapat menghambat perkembangan anak. Anak yang kekurangan gizi sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembagannya, produksi tenaga, pertahanan tubuh, struktur dan fungsi otak dan perilaku.

Permasalahan Psikis (Mental)

Permasalahan psikis anak terkait dengan kemampuan psikologis yang dimiliki-nya atau ketidakmampuan mengekspresikan dirinya didalam kondisi yang tidak normal, dan beberapa permasalahan psikis yang seringkali dialami anak.

.



BAB III

PENUTUP


Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan isi pembahasan dari landasan teoritis yang diatas, maka dapat untuk dapat disimpulkan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang bisa memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Kesehatan Anak Usia Dini yang mengenai hal berbagai penyakit anak yang sangat banyak berkembang akhir-akhir ini, dan secara umum dengan adanya teknologi medis yang modern, bersesuaian dapat mencegah isi virus secara umum yang membuat persentase penyakit pada anak usia dini kian menurun secara signifikan. Namun melalui gaya pada hidup sehari-hari di ruang kelas, pusat penitipan anak, dan lain sebagainya, anak-anak akan lebih rentan terhadap penyakit.

Bila batasan dalam kesehatan yang terdahulu UU No. 9 Tahun 1960 itu hanya mencakup 3 dimensi atau aspek, yakni: fisik, mental, dan sosial. Maka dalam pengertian anak sehat yang menurut Undang-Undang No. 23 Tahun 1992, disitu terdapat 4 kategori dimensi anak sehat yaitu sehat fisik, mental, social, dan ekonomi. Secara umum, anak sehat mencakup beberapa  katagori yaitu sebagai berikut:

Fisik (badan) yaitu tubuh atau raga yang sehat dan terbebas dari penyakit

Mental (jiwa) maksudnya adalah seseorang yang memiliki motivasi

Sosial maksudnya adalah seseorang yang selalu mampu menyesuaikan

Ekonomi maksudnya adalah produktivitas seseorang dalam hidupnya.

Spiritual maksudnya adalah kehidupan kerohanian

Emosional yaitu kemampuan untuk mengenal emosi seperti takut.

Disini terdapat beberapa ciri-ciri anak berkategori sehat, menurut Departemen Kesehatan RI (1993), di antaranya yaitu:

Tumbuh dengan baik, mampu dilihat dari naiknya berat badan dan tinggi badan

Tingkat perkembangannya sesuai dengan tingkat umurnya

Gesit, aktif, dan gembira

Mata bersih dan bersinar

Nafsu makan baik

Bibir dan lidah tampak segar

Pernafasan tidak berbau

Kulit dan rambut tampak bersih dan tidak kering atau kusam

Mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan.

Secara sederhana, anak akan bisa dikatakan sehat jika ada dilihat dari segi fisik, psikis dan sosialisasi adalah:

Dilihat dari segi fisik ditandai dengan sehatnya badan dan pertumbuhan jasmani yang normal.

Dari segi psikis, anak sehat itu jiwanya berkembang secara wajar, pikiran yang bertambah cerdas, perasaan bertambah peka, kemauan bersosialisasi baik.

Dari segi sosialisasi, anak tampak aktif dan gesit, ceria serta mudah di dalam hal menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Perkembangan aspek fisik terkait dengan keutuhan dan hal kemampuan fungsi panca indera anak kemampuan melakukan gerakan-gerakan sesuai dalam perkembangan usianya serta kemampuan ini mengontrol timbul masalah. Lebih lanjut permasalahan-permasalahan fisik tersebut adalah sebagai berikut:

Masalah penglihatan

Masalah pendengaran

Indra penciuman

Cacat tubuh

Kegemukan (Obesitas)

Gangguan gerak peniruan

Ngompol (Enuresis) BAB sembarangan tempat (Encoresis)

Pengundang penyakit

Kekurangan gizi

Permasalahan Psikis (Mental).


Saran

Demikianlah kiranya makalah ini penulis sampaikan, tentunya tidaklah lepas dari keterbatasan dan kekurangan dan jauh dari kesempurnaan dan juga kelengkapan isi. Oleh sebab itu, penulis berharap kepada para pembaca untuk memberikan kritikan yang bersifat membangun yang bisa untuk membuat makalah ini menjadi jauh lebih baik. Dan semoga makalah ini bermamfaat bagi para pembacanya dimana saja berada.



DAFTAR PUSTAKA


Arif Fridesa, Cerdas Belajar Sambil Bermain Sehat, Surabaya: Pustaka Media Utama, 2008.


Asri Munadi Ira, Mendidik Anak Menjadi Sehat, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006.


Beaty, Janice J, Skills for Preschool Teachers, New Jersey: Pretice Hall, 1996.


Martuti, PAUD dengan Kesehatan, Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2008.


Surviani, Perilaku Anak Sehat, Bandung: Pustaka Ceria, 2004.

Komentar

Tampilkan

  • DIMENSI DAN CIRI-CIRI ANAK SEHAT
  • 0

Share

Terkini